Wednesday, June 19, 2013

Islam dan Pengertiannya



Pengertian Islam.
Islam adalah sebuah agama yang diwahyukan  Allah SWT keatas Rasullullah SAW utuk disebarkan ke sekalian alam. Dari segi Bahasa Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat dan damai. Dan kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk as’lama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Senada dengan pendapat di atas, sumber lain mengatakan Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat dan sejahtera. Dari asal kata itu dibentuk kata as’lama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat kepada Allah SWT, sehingga manusia di haruskan untuk mematuhi semua perintah Allah SWT dan menjahui semua laranganNYA agar hidup kita dalam perlindunganNya dan dirahmati selamat di dunia mahupun di akhirat kelak.

Tujuan Ajaran Islam.
Islam diajarkan dan dipelajari sejak kecil agar bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari penderitaan hidup di dunia maupun di akhirat dengan berpegang teguh pada ajaran ini semua manusia pasti akan hidup damai dan sejahtera, karana islam mendidik serta mendisiplinkan hidup dan perilaku kehidupan yang baik dan jauh dari kebinasaan dan kemaksiatan yang akan membawa kita pada penyiksaan di hari akhir nanti. Dengan adanya pemahaman islam, manusia akan lebih mendekatkan diri pada sang pencipta dan akan terhindar dari segala siksaan dan dosa.

Sumber Ajaran Islam. 
Dikalangan ulama  kesepakatan bahwa sumber ajaran islam yang utama adalah Al-Quran dan As Sunnah :

Al-Quran
Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan kepada rasulullah, Muhammad bin Abdul,melalui jibril dengan menggunakan lafal bahasa arab dan maknanya yang benar , agar ia menjadi hujjah bagi rasul bahwa ia benar-benar rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana dan ibadah kepada Allah dengan membacanya. Selanjutnya Al-Quran juga berfungsi sebagai hakim atau wasit yang mengatur jalan kehidupan manusia agar berjalan dengan lurus, itulah sebabnya ketika umat islam berselisih dalam segala urusan hendaknya ia berhakim kepada Al-Quran.

As-Sunnah
Menurut perbahasan Ulama As sunnah artinya jalan hidup yang disandarkan kepada nabi Muhammad SAW, baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan dan ia juga dipanggil sebagai Hadis. Pengertian ini berdasarkan pada pandangan mereka terhadap nabi sebagai suri tauladan yang baik bagi manusia. Ulama Usul mengartikan bahwa As Sunnah adalah sesuatu yang berasal dari nabi Muhammad SAW dalam bentuk ucapan,perbuatan dan persetujuan beliau yang berkaitan dengan hukum. sedangkan ulama fiqih mengartikan As Sunnah sebagai salah satu bentuk hukum syara’ yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan ditinggalkan tidak berdosa.

Ruang Lingkum Agama Islam.
Ajaran Islam terdiri dari 3 aspek yang utama iaitu Aqidah, Syariah dan Akhlak:

Aqidah-
Kata aqidah berasal dari bahasa Arab, yaitu العقد yang berarti الجمع بين أطراف الشيء (menghimpun atau mempertemukan dua buah ujung atau sudut/ mengikat). Secara istilah aqidah berarti keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang dan menjadi ianya sebagai pegagang hidup. Istilah ini bentuk dengan iman yang berarti kepercayaan atau keyakinan. Masalah-masalah aqidah selalu dikaitkan dengan keyakinan terhadap Allah, Rasul dan hal-hal yang ghaib yang lebih dikenal dengan istilah rukun iman. Rukun iman adalah keyakinan dan kepercayaan terhadap Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, hari akhirat, qadha dan qadar. Di dunia Islam, permasalahan aqidah telah terbawa pada berbagai pemahaman, sehingga menimbulkan perlbagai pemahaman yang memiliki metod dan keyakinan tersendiri. Di antara pemahaman tersebut adalah dari golongan Muktazilah, Asy’ariyah, Mathuridiyah, Khawarij dan Murjiah. Menurut Harun Nasution, timbulnya berbagai pemahaman dalam masalah aqidah atau teologi berawal ketika terjadinya peristiwa arbitrase (tahkim) ketika menyelesaikan persengkitaan diantara kelompok Mu’awiyah dan Ali ibn Abi Thalib. Kaum Khawarij  pula memandang bahwa hal tersebut bertentangan dengan  ayat Al-AQuran  yangberbunyi;

ومن لم يحكم بما أنزل الله فألئك هم الكافرون
Siapa yang tidak menentukan hukum dengan apa yang diturunkan Allah adalah kafir ( Al-Maidah/ 5: 44).

Peristiwa tersebut membuat kelompok Khawarij tidak senang, sehingga mereka mendirikan pemahaman atau kumpulan tersendiri serta memandang bahwa Mu’awiyah dan Ali ibn Abi Thalib adalah Kafir.

Di antara sumber perbedaan pemahaman antara golongan tersebut antara lainnya adalah masalah tentang kebebasan manusia dan kehendak mutlak Tuhan. Ada kumpulan yang menganggap bahwa kekuasan Tuhan adalah nak mutlak, sehingga manusia tidak memiliki pilihan lain dalam berbuat dan berkehendak kumpulan atau pemahaman ini di namakan  sebagai Asy’ariyah. Ada juga pula idoalogi pemahaman menyatakan bahwa Tuhan memang maha kuasa, tetapi Tuhan menciptakan sunnah-Nya dalam mengatur kebebasan manusia, sehingga manusia memiliki alternatif dan pilihan dalam berkehendak dan berbuat sesuai dengan sunnah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain manusia bebas dalam berbuat dan berkehendak, kumpulan  ini diketogorokan sebagai Muktazilah. tidak lupa juga pemahaman atau kumpulan  yang mengambil sikap pertengahan antara kedua kumpulan atau pemahaman tersebut, namun mereka tetap meyakini bahwa Allah maha kuasa terhadap seluruh tindak-tanduk dan kehendak manusia, kumpulan ini pula dinamakan sebagai Mathuridiyah.

Begitulah sedikit sebanyak pandang tentang permasalahan aqidah serta kelompok pemikiran, dokterin atau kumpulan, di mana semua itu beranjak dari pemahaman mereka terhadap kekuasaan Allah dan kebebasan manusia.

Syariah- 
Syariah adalah sistem hukum yang berlandaskan kepada Al-Quran, As-Sunnah dan Ijtihad. sebagai seorang yang beragama Islam wajiban menjalankan syariat ini sebagai panduan seharian. Menjalankan syariah berarti melaksanakan ibadah. Di dalam  hal ini, ibadat tidak hanya yang bersifat ritual, Ibadat juga termasauk dalam aktiviti harian dan ia juga merangkumi Rukun Islam, seperti: bersyahadat (meyakini keesaan Allah dan percaya bahawa Muhammad adalah rasulNya), solat, zakat, puasa, dan menunaikan ibadah Haji di Baitullah( Mekkah) bagi yang berkemampuan. Bukan itu sahaja, akan tetapi syariah juga meliputi seluruh aktiviti kehidupan (perkataan maupun perbuatan) yang berlandaskan keiman terhadap Allah SWT.

Akhlak- 
Akhlak merupakan bentuk jamak dari الخلق (al-khuluq) yang berarti القوى والسجايا المدركة بالبصيرة (kekuatan jiwa dan perangai yang dapat diperoleh melalui pengasahan batin). Dari pengertian lughawi ini, terlihat bahwa akhlak dapat diperoleh dengan melatih hati seseorang terhadap hal kebaikan. Dengan demikian dari pengertian lughawi ini tersirat bahwa pemahaman akhlak lebih menjurus pada perbuatan-perbuatan terpuji.
 
Secara istilahnya akhlak adalah menjurus kepada tingkah laku yang lahir dari manusia dengan sengaja, tidak dibuat-buat dan telah menjadi kebiasaan. Menurat sesetengah pendapat, akhlak mencerminkan imaj islam, yakni suatu sikap mental dan tingkah laku yang luhur. Al-Quran memberi kebebasan kepada manusia untuk bertingkah laku baik atau berbuat buruk sesuai dengan kehendaknya. atas dasar kehendak dan pilihannya itulah manusia akan diminta bertanggungjawab di akhirat atas segala tingkah lakunya itu. Akhlak bagi seseorang muslim harus merujuk kepada Al-Quran dan As Sunnah sebagai pegangan dan pedoman dalam kehidupan harian.

Secara Umumnya, bab akhlak ini boleh di ketegorikan kepada 3 bahagia, akhlak manusia terhadap Sang Pencipta, akhlak manusia terhadap sesama makhluk atau sesama manusia dan akhlak manusia terhadap alam lainnya.

Adapun akhlak kepada sesama makhluk atau manusia dapat dibedakan kepada beberapa hal, yaitu:

  1. Akhlak kepada orang tua, yaitu senantiasa memelihara keredhaannya, berbakti kepada keduanya dan memelihara etika pergaulan dengan keduanya.
  2. Akhlak terhadap kaum kerabat atau sanak saudara, yaitu dengan menjaga hubungan shilaturrahim serta berbuat kebaikan kepada sesama seperti mencintai dan merasakan suka duka bersama mereka.
  3. Akhlak kepada tetangga atau masyarakat, yaitu dengan menjaga diri untuk tidak menyakiti hati, senantiasa berbuat baik (ihsan) dan mencegah dari membuat kemungkaran (kerosakkan).

No comments:

Post a Comment