Pengertian Islam.
Islam adalah sebuah agama yang diwahyukan Allah SWT keatas Rasullullah SAW utuk disebarkan ke sekalian alam. Dari segi Bahasa Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat dan damai. Dan kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk as’lama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Senada dengan pendapat di atas, sumber lain mengatakan Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat dan sejahtera. Dari asal kata itu dibentuk kata as’lama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat kepada Allah SWT, sehingga manusia di haruskan untuk mematuhi semua perintah Allah SWT dan menjahui semua laranganNYA agar hidup kita dalam perlindunganNya dan dirahmati selamat di dunia mahupun di akhirat kelak.
Islam adalah sebuah agama yang diwahyukan Allah SWT keatas Rasullullah SAW utuk disebarkan ke sekalian alam. Dari segi Bahasa Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat dan damai. Dan kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk as’lama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Senada dengan pendapat di atas, sumber lain mengatakan Islam berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat dan sejahtera. Dari asal kata itu dibentuk kata as’lama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat kepada Allah SWT, sehingga manusia di haruskan untuk mematuhi semua perintah Allah SWT dan menjahui semua laranganNYA agar hidup kita dalam perlindunganNya dan dirahmati selamat di dunia mahupun di akhirat kelak.
Tujuan Ajaran Islam.
Islam diajarkan dan dipelajari sejak
kecil agar bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari penderitaan hidup di
dunia maupun di akhirat dengan berpegang teguh pada ajaran ini semua manusia
pasti akan hidup damai dan sejahtera, karana islam mendidik serta
mendisiplinkan hidup dan perilaku kehidupan yang baik dan jauh dari kebinasaan
dan kemaksiatan yang akan membawa kita pada penyiksaan di hari akhir nanti.
Dengan adanya pemahaman islam, manusia akan lebih mendekatkan diri pada sang
pencipta dan akan terhindar dari segala siksaan dan dosa.
Sumber Ajaran
Islam.
Dikalangan ulama
kesepakatan bahwa sumber ajaran islam yang utama adalah Al-Quran
dan As Sunnah :
Al-Quran
Al-Quran adalah
firman Allah yang diturunkan kepada rasulullah, Muhammad bin Abdul,melalui
jibril dengan menggunakan lafal bahasa arab dan maknanya yang benar , agar ia
menjadi hujjah bagi rasul bahwa ia benar-benar rasulullah, menjadi
undang-undang bagi manusia, memberi petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana
dan ibadah kepada Allah dengan membacanya. Selanjutnya Al-Quran
juga berfungsi sebagai hakim atau wasit yang mengatur jalan kehidupan manusia
agar berjalan dengan lurus, itulah sebabnya ketika umat islam berselisih dalam
segala urusan hendaknya ia berhakim kepada Al-Quran.
As-Sunnah
Menurut perbahasan Ulama As
sunnah artinya jalan hidup yang disandarkan kepada nabi Muhammad SAW,
baik dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun ketetapan dan ia juga
dipanggil sebagai Hadis. Pengertian ini berdasarkan pada
pandangan mereka terhadap nabi sebagai suri tauladan yang baik bagi manusia.
Ulama Usul mengartikan bahwa As Sunnah adalah sesuatu yang
berasal dari nabi Muhammad SAW dalam bentuk ucapan,perbuatan dan persetujuan
beliau yang berkaitan dengan hukum. sedangkan ulama fiqih mengartikan As
Sunnah sebagai salah satu bentuk hukum syara’ yang apabila dikerjakan
mendapat pahala dan ditinggalkan tidak berdosa.
Ruang Lingkum Agama
Islam.
Ajaran Islam terdiri dari 3 aspek
yang utama iaitu Aqidah, Syariah dan Akhlak:
Aqidah-
Kata aqidah berasal
dari bahasa Arab, yaitu العقد yang
berarti الجمع بين أطراف الشيء (menghimpun atau mempertemukan dua buah ujung atau sudut/
mengikat). Secara istilah aqidah berarti keyakinan keagamaan yang
dianut oleh seseorang dan menjadi ianya sebagai pegagang hidup. Istilah ini
bentuk dengan iman yang berarti kepercayaan atau keyakinan. Masalah-masalah aqidah
selalu dikaitkan dengan keyakinan terhadap Allah, Rasul dan hal-hal yang ghaib
yang lebih dikenal dengan istilah rukun iman. Rukun iman adalah
keyakinan dan kepercayaan terhadap Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, hari
akhirat, qadha dan qadar. Di dunia Islam, permasalahan aqidah
telah terbawa pada berbagai pemahaman, sehingga menimbulkan perlbagai pemahaman
yang memiliki metod dan keyakinan tersendiri. Di antara pemahaman tersebut adalah
dari golongan Muktazilah, Asy’ariyah, Mathuridiyah, Khawarij dan Murjiah.
Menurut Harun Nasution, timbulnya berbagai pemahaman dalam masalah aqidah
atau teologi berawal ketika terjadinya peristiwa arbitrase (tahkim) ketika
menyelesaikan persengkitaan diantara kelompok Mu’awiyah dan Ali
ibn Abi Thalib. Kaum Khawarij pula memandang bahwa
hal tersebut bertentangan dengan ayat Al-AQuran
yangberbunyi;
…ومن لم يحكم بما أنزل الله فألئك هم الكافرون
Siapa
yang tidak menentukan hukum dengan apa yang diturunkan Allah adalah kafir (
Al-Maidah/ 5: 44).
Peristiwa
tersebut membuat kelompok Khawarij tidak senang, sehingga mereka
mendirikan pemahaman atau kumpulan tersendiri serta memandang bahwa Mu’awiyah
dan Ali ibn Abi Thalib adalah Kafir.
Di antara
sumber perbedaan pemahaman antara golongan tersebut antara lainnya adalah
masalah tentang kebebasan manusia dan kehendak mutlak Tuhan. Ada kumpulan yang
menganggap bahwa kekuasan Tuhan adalah nak mutlak, sehingga manusia tidak
memiliki pilihan lain dalam berbuat dan berkehendak kumpulan atau pemahaman ini
di namakan sebagai Asy’ariyah. Ada juga pula idoalogi
pemahaman menyatakan bahwa Tuhan memang maha kuasa, tetapi Tuhan menciptakan
sunnah-Nya dalam mengatur kebebasan manusia, sehingga manusia memiliki alternatif
dan pilihan dalam berkehendak dan berbuat sesuai dengan sunnah yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain manusia bebas dalam berbuat dan berkehendak,
kumpulan ini diketogorokan sebagai Muktazilah. tidak lupa
juga pemahaman atau kumpulan yang mengambil sikap pertengahan antara
kedua kumpulan atau pemahaman tersebut, namun mereka tetap meyakini bahwa Allah
maha kuasa terhadap seluruh tindak-tanduk dan kehendak manusia, kumpulan ini
pula dinamakan sebagai Mathuridiyah.
Begitulah
sedikit sebanyak pandang tentang permasalahan aqidah serta
kelompok pemikiran, dokterin atau kumpulan, di mana semua itu beranjak dari
pemahaman mereka terhadap kekuasaan Allah dan kebebasan manusia.
Syariah-
Syariah adalah
sistem hukum yang berlandaskan kepada Al-Quran, As-Sunnah
dan Ijtihad. sebagai seorang yang beragama Islam wajiban
menjalankan syariat ini sebagai panduan seharian. Menjalankan syariah
berarti melaksanakan ibadah. Di dalam hal ini, ibadat
tidak hanya yang bersifat ritual, Ibadat juga termasauk dalam aktiviti
harian dan ia juga merangkumi Rukun Islam, seperti: bersyahadat
(meyakini keesaan Allah dan percaya bahawa Muhammad adalah rasulNya), solat,
zakat, puasa, dan menunaikan ibadah Haji di Baitullah(
Mekkah) bagi yang berkemampuan. Bukan itu sahaja, akan tetapi syariah
juga meliputi seluruh aktiviti kehidupan (perkataan maupun perbuatan)
yang berlandaskan keiman terhadap Allah SWT.
Akhlak-
Akhlak
merupakan bentuk jamak dari الخلق (al-khuluq) yang berarti القوى والسجايا المدركة بالبصيرة (kekuatan jiwa dan perangai yang dapat diperoleh melalui
pengasahan batin). Dari pengertian lughawi ini, terlihat bahwa akhlak
dapat diperoleh dengan melatih hati seseorang terhadap hal kebaikan.
Dengan demikian dari pengertian lughawi ini tersirat bahwa pemahaman akhlak
lebih menjurus pada perbuatan-perbuatan terpuji.
Secara istilahnya akhlak adalah
menjurus kepada tingkah laku yang lahir dari manusia dengan sengaja, tidak
dibuat-buat dan telah menjadi kebiasaan. Menurat sesetengah pendapat, akhlak
mencerminkan imaj islam, yakni suatu sikap mental dan tingkah
laku yang luhur. Al-Quran memberi kebebasan kepada manusia untuk
bertingkah laku baik atau berbuat buruk sesuai dengan kehendaknya. atas dasar
kehendak dan pilihannya itulah manusia akan diminta bertanggungjawab di akhirat
atas segala tingkah lakunya itu. Akhlak bagi seseorang muslim
harus merujuk kepada Al-Quran dan As Sunnah sebagai
pegangan dan pedoman dalam kehidupan harian.
Secara
Umumnya, bab akhlak ini boleh di ketegorikan kepada 3 bahagia, akhlak
manusia terhadap Sang Pencipta, akhlak manusia terhadap sesama
makhluk atau sesama manusia dan akhlak manusia terhadap alam
lainnya.
Adapun akhlak kepada sesama
makhluk atau manusia dapat dibedakan kepada beberapa hal, yaitu:
- Akhlak kepada orang tua, yaitu senantiasa memelihara keredhaannya, berbakti kepada keduanya dan memelihara etika pergaulan dengan keduanya.
- Akhlak terhadap kaum kerabat atau sanak saudara, yaitu dengan menjaga hubungan shilaturrahim serta berbuat kebaikan kepada sesama seperti mencintai dan merasakan suka duka bersama mereka.
- Akhlak kepada tetangga atau masyarakat, yaitu dengan menjaga diri untuk tidak menyakiti hati, senantiasa berbuat baik (ihsan) dan mencegah dari membuat kemungkaran (kerosakkan).
No comments:
Post a Comment